kurnia

kurnia..
kerna kasih sayangMu Allah
lalu anugerah ini Kau kurniakan
atas nama cinta
lalu kurnia ini aku terima
demi cinta
nyawaku jadi galang gantinya
redup mata indah
buat aku sendu dalam suka
mulus wajah suci
seakan sukar mahu percaya
segalanya sempurna
buat jiwa bersyukur tiada noktah
semua demi kurnia ini
yang lahir dari rahimku
lambang cinta aku dan kekasih

hati ibu

saban purnama menunggu

khabar buat bergelar ibu

rentetan kehilangan pertama

menambah resah di hati pilu

lumrahnya setelah berstatus isteri

sesiapa jua pasti menantikan

menghitung kalendar setiap bulan

bagi hari-hari terlewati

satu pangkah ditandakan

dukacita rasa

bila rezeki masih belum terberi

dan doa kudus tetap dipohon

pada Tuhan ArRozak

pada kholiq YaMalik

yang Maha berkuasa ke atas segala kejadian

dalam resah membilang-bilang 

siang berganti malam

hati kecil tetap merasakan

ada satu hati lagi yang hadir

demi hari

hari-hari terlewati

penuh warnanya

ada terang ada bias suram

ada yang bisa melirik senyuman

juga bisa merobek hati lirih

hidup tetap berlangsung

seperti ketetapan dari azali

tapi kelangsungannya

adakala cerah 

adakala mendung

adakala aman

adakala rusuh

sedetik terpana pada luasnya bumi Tuhan

sesaat tersisih dalam sempitnya dunia

sedetik pun cuma jauh dari Tuhan

tenang itu terbang hilang ke mana

sesaat pun jua kembali mengharap Tuhan

damai datang bersamaNya

demi hari yang berlalu

mengapa hati terasa sempit memilu

mengurung dalam resah celaru

amukan alam

awan bergulung membawa mendung kelabu

langit jadi gelap

dunia jadi malap

namun warganya tetap berlalu

dengan haluan masing-masing

dan bila sore

hujan membadai bumi pun basah

air dari cerunan bukit

bagai air terjun lagaknya

nampak indah saujana mata

namun derasnya

bisa mengudang bencana

lalu jalanan jadi bergenang

dan warga-warga dunia ini

terkandas dek lintasan air

yang dalam

senja seakan awal tibanya

malam muda semacam telah melabuhkan tirai

dan mata menyaksikan

alam seakan menghantar pesanan

memberi amaran

memberi isyarat amarahnya

cerita kamu dan aku

ingat saat pertama tangan kita terjabat?

senyum manis yang sombong

menjadi tafsiran hati

ingat detik mula kita terikat?

dalam bicara menelaah cara yang berbeda

mencari keserasian jiwa

dua insan yang akhirnya menjadi sahabat

bagaimana ya?

kisah dari sekecil usia

hingga angka umur berganda

kita lorekkan bersama

dengan cara kita

yang hanya kita tahu indahnya

yang hanya bisa kita cipta berdua

mengenali kamu

buat aku kenal istilah cinta itu sejati

kerna kenal kamu

aku kenal erti rindu yang sepi

dan kerna kamu

aku tahu.. cinta bukan boleh dipaksa diberi

biar cuma singkatnya waktu bersama

tapi dalam hati

kamu ada bila aku ada

dan aku akan setia jadi sahabat seadanya


nazwelllazo
15112010
jam 13:00

cinta makin terang

terlihatnya cinta itu
sedang penuh bak purnama
sejuknya hati merindu
seperti butir-butir putih salji melitupi benua

pernah ku tanyakan mu
mengapa suntingan itu buatku
kabur bicaramu hilang punca dimana jawabnya

hampir sempurna sumpah dan janji
bila lambang adat terletak di belahan jari
mekarnya kelopak jiwa
bila kosa-kosa kata mengikat dua keluarga

pernah ku bisik sayang
dan senyum itu balasan
jelas kasih itu bukan dari ungkapan

makin terang di depan kita
menghitung saat akad terlafaz
saat jalinan lebih dari ikatan
saat penyatuan lelaki dan perempuan
dalam landasan hukum mengizinkan


puterirembulanbiru
08112010
jam 12:38

agenda belum terlaksana

serasa bumi semakin pantas berputar
seperti masih banyak yang belum lunas

serasa hari semakin deras berganti
seperti masih banyak agenda menanti

serasa jarum jam semakin cepat berdetik
seperti aku sekadar diam tak berkutik

serasa ada lembaga waktu yang mengejar
seperti aku sekadar berdiri tegar

sedang yang dilaksana tetap aku coba sudahkan
namun noktahnya masih jauh hendak ditamatkan

..waktu untuk kita....

waktu yang hadir sekadar menyapa

tanpa sempat bertanya khabar

terus melewati dan hilang

tiada mungkin berpatah kembali

tiada kuasa aku menahannya

biar untuk seketika cuma

waktu itu pergi

meninggalkan corat-coret

cerita kau dan aku

meninggalkan hanya bayang-bayang semalam

yang hanya mampu kita pandang

yang mungkin membias tawa

atau yang kekal mengungkit kisah duka

mengundang air mata

kerna waktu jua lah..yang membiar kita

terpisah dalam fasa yang digelar

'menjadi dewasa'

dan kerna waktu jua

sekali lagi kita bersua

dalam rasa cerita semalam

dalam rasa yang selama ini kejap digenggam

namun bila wajah rasa itu kau pamerkan

kita sudah tidak mampu kembali ke masa silam...

salam eid mubarak

syawal hadir..meraikan

ramadhan yang kemenangan

hadir menyelit sayu di jiwa insan-insan

yang mengabdikan diri

menikmati bulan rahmat

syawal hadir..mengagungkan

memuji kebesaran yang khaliq

mensyukuri nikmat kurniaanNya

syawal hadir..

hadir menghias senyuman di wajah-wajah tulus 

dengan jiwa suci bersih

memberi dan menghulur maaf

ramadhan lalu

amal mu bagi menghapus dosa

syawal ini

biar takwa dan syukurmu

yang menyalut hari indah

SELAMAT HARI RAYA AIDILFITRI

MOHON MAAF ZAHIR & BATIN

izinku dekat padaMU

makin aku berlari ingin ku kejar
makin jurang itu membatasi
terus ku berlari ingin ku gapai
kaki ku lemah terkulai ku tersadung longlai

benarkah begitu?
dunia ini hanya khayalan

tapi benar ku percaya
selangkah ku dekat padaMU
seribu langkah KAU merapatiku

dan biarlah dunia itu tidak kukejar
kerna nikmatMU tetap melingkari aku
dan syurgaMU kekal
kekal abadi sebagaimana
benarnya tiap bait janjiMU

AHLAN WASAHLAN YA RAMADHAN

Pertemuan ini tercipta lagi
Ramadhan hadir

Menggambarkan

Penuhnya

Kasih sayang yang KAU kurnia

Buat kami insan kerdil dunia

Maha Besar rahmatMU ALLAH

Memberi izin

Kami memohon ampun

Menambah takwa

Menampal lompong2 noda

pertemuan yang berakhiran

Pertemuan kita

Termaktubnya singkat

Sesingkat detik waktu berlarian

Yang tidak terasakan

Pertemuan kita

Terlangkaunya sekejap

Umpama kejapnya purnama bergantian

Putaran-putaran itu

Kita isi

Dengan makna teman

Dengan jiwa keanakan

Menjadikan hari kita

Penuh canda penuh usikan nakal

Terlakar

Jodoh pertemuan

Ajal maut

Rezeki itu urasan Tuhan

Lalu siapa kita

Untuk memutarkan masa

Kuasa apa yang ada

Untuk mengubah takdir-Nya

Dan harus saja kita

Pasrah pada suratan tercipta

Bertemunya kita

Sekejap cuma

Bukan kematian yg harus ditangiskan

Hanya perginya demi cita

Demi masa depan

Sekadar

Sedih bila tiada lagi teman

Gurau sehari-hari

Teman yang berkongsi bekalan

Yang berbahagi tawa dan tangisan

satu pada sesuatu

satu hati menghulur manisan
satu lagi hati menyaji adunan
tapi dalam satu masakan
manisan dan adunan saling melengkapkan
terhidang santapan penuh aroma

satu hati melakar kata
satu lagi hati mendendang cerita
tapi pada satu karangan
kata dan cerita tersusun senada
tercipta ebuah catatan penuh makna

satu hati mencari teman
satu lagi hati menebar harapan
tapi pada satu pertemuan
dua hati saling memberi dan menerima
menjalin sebuah ikatan tepu cinta

DIARI KEHIDUPAN

banyak masa yang tersisa

ku relakan berlalu tanpa kata

banyak ruang yang terbiar

ku tinggalkan pergi tanpa calar

banyak tuntutan yang terbeban

ku lunaskan hingga akhiran

banyak rasa yang tak terluahkan

ku pendam di dasar hati yang dalam

hidup mungkin meletihkan

warna pelangi menceriakan

hidup mungkin memenatkan

rintik hujan menghilangkan keluhan

hidup mungkin memeningkan

hembusan bayu menenangkan

hidup mungkin menyakitkan

bulan bintang menyembuhkan

mawar berduri yang melukakan

harumannya membelai rasa

lopak air yang mencemarkan

dingin airnya menyentuh jiwa

terik mentari yang memeritkan

namun panasnya menghangatkan cinta.....

kemanusiaan itu apa?

kemanusiaan itu...
hadir kerana anugerah akal

kemanusiaan itu
datang bersama hati yang beriman

kemanusiaan itu
lahir dengan kesucian diri seorang insan

kemanusiaan itu..
hilang bila fikiran lebih cetek dari binatang

kemanusiaan itu
lenyap bila Islam bukan lagi tunjangan

kemanusiaan itu
kabur saat nafsu bermaharajalela

kemanusiaan itu...
bukankah martabat khalifah
tetapi dunia
semakin hilang kemudi
bila kemanusiaan telah tiada nilai

JAUH AKU TERSASAR

helaian demi helaian ku selak 
menyoroti laluan hidup seorang insan 
memulakan harinya dengan Basmallah 
menitip langkah dengan Basmallah 
menutur bait-bait kata dengan niat Lillah.. 

tersusun indah deretan temannya 
terhias rapi lengkap letaknya 
wacana ilmu dihalusi tiap hari 
menyusup dihati menjadi panduan hidup sehari-hari.. 
sirah dan sunnah Junjungan dipegang kejap 
pedoman naluri 

menghayati lebih dalam prinsip dirinya 
menjadikan aku hiba nestapa 
terasa jauh landasan ku tersasar 
tidak meletak Tuhan dalam tiap gerakan hati 
tidak memegang panji Islam 
sebagai paksi diri 

lalu dimana erti kata ku lafazkan 
Tiada Tuhan ku sembah selain NYa 
lalu dimana ku campak iman 
hingga hari-hari berlalu 
tidak ku nawaitu Lillahitaa'la 

keberkatan kudambakan 
namun angan-angan panjang yang aku layangkan 
kelazatan yang ku hadamkan 
namun jiwa kosong tak bersantapan 
syurga Tuhan aku harapkan 
namun janji azab Tuhan tak ku hiraukan 

moga ada hari ini dan esok 
untuk ku tadah keampunan 

DOSA SEZAMAN

apakah kita kembali lagi?

pada zaman gelap jahiliyah

hingga tangisan bayi tanpa dosa

lenyap ditelan tanah

tidak ingatkah pada Tuhan

tidak kenalkah dosa dan pahala

tidak percayakah syurga neraka

punya akal yang dangkal

punya hati yang mati

punya jiwa yang noda

manusia zalim yang tegar

zuriat sendiri ditanam kejam

inikah nilai sebuah kemanusiaan

bila nafsu menjadi TUAN

inikah petunjuk akhir zaman

bila iman dibuat mainan

antara kita

jangan pernah ku dilepaskan

berganjak pun tak ku relakan

di bawah pelupuk mata keredupan

di bawah bayang kasih kehangatan

jangan pernah ku dijebak kecurangan

berdetik untuk berpaling pun tak ku bayangkan

dibelit janji kata dikota

dirantai setia cinta dibaja

jarak menjauhkan kau dari ku

waktu memisah bicara mata

menguji kuatnya hati kita

mengukur teguhnya tenunan rasa

jangan dibenarkan rindu meluluh percaya

jangan dibiarkan rindu meretak cinta

sesekali pada setiap ketika

sesekali pada setiap ketika

segala sisa serpihan kenangan

rebah di kaki malam

mengingat dikau jauh di sana

sesekali pada setiap ketika

segala sisa kepingan harapan

resah di ujung jalan

mencegat dikau entah dimana

sesekali pada setiap ketika

segala sisa linangan air mata

lemah mengalir perlahan

meratap rindu tak kunjung padam

sesekali pada setiap ketika.......

sesekali.....

pada......

setiap......

*puisi nie aku petik dari garapan kata2 seorang teman indonesia..indah kan???